TUGAS KULIAH KE 9_KONFLIK SOSIAL DAN INTEGERASI DI MASYARAKAT

 

KELOMPOK 2:

Atthar Alifiano Ibrahim (50421231)

Boas Agung Saputra Samosir (50421289)

Dimas Setyo Nugroho (50421396)

Fahrel Ardzaky Eriyanputra (50421442)

Muhammad Rifky Anugrah Ramadhan (51421059)




1. Apakah yang dimaksudkan dengan integrasi sosial (social integrase)?

2. Berikan penjelasan tentang integrasi normatif (normative integrase)!

3. Apakah yang dimaksudkan dengan integrasi fungsional (functional integrase)?

4. Jelaskan tentang integrasi koersif!

5. Apa sajakah faktor yang mendorong terjadinya integrasi sosial?

6. Berikan alasan yang menghambat integrasi sosial!

Jawaban:

1. integrasi sosial adalah suatu kondisi kesatuan hidup bersama dari aneka satuan sistem sosial budaya, kelompok-kelompok etnis dan kemasyarakatan untuk berinteraksi dan bekerja sama.


2. Integrasi normatif

Integrasi normatif merupakan integrasi yang terbentuk akibat adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat memersatukan masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.


3. Integrasi fungsional adalah integrasi yang diakibatkan oleh adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.


4. Integrasi koersif adalah mekanisme bersatunya masyarakat yang terbentuk berdasarkan paksaan dari pihak-pihak yang mempunyai kekuasaan dengan memakai lembaga sosial, sehingga dalam integrasi yang satu ini penguasa menggunakan cara paksaan dalam melakukan integrasi berdasarkan pada status sosial dan peran sosial yang dimilikinya. Oleh karena itulah secara singkat ciri integrasi koersif terbentuk dari hasil hasil kekuatan yang mengikat masyarakat secara paksa.


Contohnya: 


-  Penggunaan gas air mata untuk menghentikan pendemo


Salah satu contoh dari integrasi koersif yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu penggunaan gas air mata untuk menghentikan kericuhan yang disebabkan oleh para pendemo, sekaligus menciptakan integrasi diantara mereka secara paksa untuk membubarkan diri.





-  Penerbitan Pedagang kaki lima (PKL)


Pedagang Kaki Lima merupakan istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang melakukan kegiatan komersial di trotoar yang (seharusnya) diperuntukkan untuk para pejalan kaki (pedestrian). Oleh sebab itu, seringkali para PKL tersebut ditertibkan oleh satpol PP agar tidak mengganggu para pejalan kaki.



Integrasi sosial koersif sangat sesuai apabila diterapkan pada masyarakat yang memiliki sifat radikal. Hal tersebut berbeda halnya dengan masyarakat yang sudah aman dan tentram, sehingga tidak selalu memerlukan integrasi yang bersifat koersif atau paksaan, melainkan cukup menggunakan integrasi sosial yang bersifat persuasif.


5. Faktor pendorong integrasi sosial :

• Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.

• Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.

• Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.

• Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.

• Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.


6. Selain ada faktor pembentuk integrasi nasional, tentu saja ada faktor penghambat adanya integrasi nasional, yaitu adanya masyarakat yang beraneka ragam, wilayah Indonesia yang luas, ada paham etnosentrisme, pembangunan tidak rata dan adanya budaya asli yang tergerus. Berikut penjelasan tentang faktor penghambat integrasi nasional:

1. Faktor Masyarakat yang Beraneka Ragam

Adanya masyarakat Indonesia yang terdiri dari kelompok suku, agama, ras dan golongan yang beraneka ragam, membuat penghambat adanya integrasi nasional.

2. Faktor Wilayah Indonesia yang Luas

Faktor luasnya wilayah Indonesia, bisa menjadi penghambat adanya integrasi nasional. Karena negara Indonesia terdiri dari pulau yang jumlahnya lebih dari 17ribu pulau dan dipisahkan oleh lautan yang luas.

3. Adanya Paham Etnosentrisme

Paham etnosentrisme adalah paham fanatisme suatu suku bangsa, yang beranggapan kebudayaan yang dianut lebih baik dari budaya lainnya. Hal ini bisa menghambat integrasi nasional.

4. Pembangunan yang Tidak Rata

Karena wilayah Indonesia terlalu luas, sehingga ada pembangunan yang tidak rata. Integrasi nasional menjadi terhambat untuk dijalani. Sebagai contoh, pulau Jawa dan Indonesia bagian barat lebih maju daripada wilayah bagian timur.

5. Adanya Budaya Asli yang Tergerus

Adanya kelemahan nilai budaya bangsa karena budaya asli tergerus, bisa menjadi faktor penghambat integrasi nasional. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Keluarga terhadap penanaman karakter sosial pada anak