PENELITIAN DAN PENEMUAN VAKSIN PENCEGAHAN COVID-19 SEBAGAI SUATU UPAYA MENGATASI MASALAH SOSIAL EKONOMI
TEAM PRO
KELOMPOK 2:
Atthar Alifiano Ibrahim (50421231)
Boas Agung Saputra Samosir (50421289)
Fahrel Ardzaky Eriyanputra (50421442)
Muhammad Rifky Anugrah Ramadhan (51421059)
LATAR BELAKANG
Seperti yang kita semua ketahui Infeksi COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan menyebar ke wilayah lain di Cina dan sebagian besar negara di dunia ini, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebarannya.
Sehingga Sektor pendidikan juga di online kan dalam 2 minggu pada awalnya, hingga sekarang sudah berlalu kurang lebih 2 tahun,baru pendidikan sudah sedikit dilonggarkan, sudah ada sedikit sekolah yang offline.covid-19 pun juga menyenggol semua sektor dari sektor pariwisata, perdagangan, sosial, ekonomi.dengan itu akbitanya apbn 2021 Rp.1.743 triliun atau turun sebesar 21,3 persen di bandingkan sebelum pandemi yakni Rp.2.233 triliun.
ISI
Kurang dari lima bulan setelah dunia pertama kali mengetahui tentang virus corona yang menyebabkan pneumonia fatal di Wuhan, Cina, kini ada lebih dari 90 vaksin untuk virus corona pada berbagai tahap perkembangan. Setidaknya ada enam vaksin yang sudah diuji keamanannya pada manusia. Sekarang, pengembang, penyandang dana dan pemangku kepentingan lainnya sedang menentukan vaksin mana yang benar-benar berfungsi. Ini biasanya melibatkan pemberian ribuan atau puluhan ribu orang vaksin atau plasebo dan melihat, selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk mengetahui hasilnya.
Tetapi dalam pandemi ini, para ilmuwan harus mempercepat dan merampingkan proses itu. Vaksin mungkin merupakan satu-satunya cara untuk menghasilkan kekebalan terhadap virus di seluruh populasi. Setelah itu vaksin-vaksin tersebut mulai masuk ke indonesia, dan pemerintah mulai melakukan vaksinasi secara bertahap.
Vaksin memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali penyerang yang masuk dan memproduksi antibodi. Tujuannya, agar sistem imun mempelajari cara melawan organisme yang menyerang tubuh ini. Proses ini tidak membuat Anda merasakan sakit walau sebagian orang dapat mengalami efek samping, paling sering hal-hal seperti lengan yang sakit atau demam sementara.
Setelah itu, Anda mengembangkan kekebalan terhadap penyakit itu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS mengatakan inilah mengapa vaksin sangat ampuh: tidak seperti kebanyakan obat-obatan, yang mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit, vaksin untuk pencegahan.
Apa itu vaksin?
Vaksin merupakan produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau zat yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga aman dan jika diberikan kepada seseorang akan membuat kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu. Pemerintah terus mengupayakan pelaksaan suntik vaksin Covid-19 untuk seluruh masyarakat di Indonesia. Mulai dari awal tahun 2021 hingga saat ini vaksin Covid-19 tengah didistribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi dan memutus rantai penularan Covid-19.
Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit bisa terbentuk secara alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya. Namun, infeksi virus Corona memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi.
Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga jika suatu saat terpapar penyakit tersebut maka hanya akan mengalami gejala yang ringan. Sebaliknya, apabila tidak melakukan vaksinasi maka tidak akan memiliki kekebalan tubuh yang spesifik terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan pemberian vaksin tersebut. Apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata, maka akan terbentuk suatu kekebalan kelompok (herd immunity). Selain itu, vaksinasi Covid-19 juga dapat menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial serta ekonomi. Vaksinasi Covid-19 dilakukan setelah kepastian keamanan dan keampuhannya ada.
Vaksin Covid-19 yang sudah tiba di Indonesia berisi virus Corona (SARS-CoV-2) yang sudah dimatikan. Dengan mendapatkan vaksin COVID-19, Anda bisa memiliki kekebalan terhadap virus Corona tanpa harus terinfeksi terlebih dahulu.
Vaksinasi Covid-19 memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk banyak orang. Vaksin Covid-19 aman dan halal, hal ini disampaikan oleh Komisi Fatwa MUI Pusat bahwa sudah memberikan fatwa bahwa vaksin Covid-19 halal dan suci. Oleh karenanya, meskipun masih banyak beredar isu atau hoax mengenai vaksin yang belum jelas kebenarannya, masyarakat tidak perlu ragu dan khawatir untuk melakukan vaksinasi Covid-19 guna kepentingan bersama.
Apakah vaksin aman?
Vaksinasi pertama dilakukan di China pada abad ke-10. Akan tetapi, baru pada tahun 1796, Edward Jenner menyadari bahwa infeksi cacar sapi yang relatif ringan dapat melindungi manusia dari infeksi cacar. Jenner menguji teori dan temuannya. Hasilnya ia diterbitkan dua tahun kemudian. Dan terminologi vaksin berasal dari istilah berbahasa Latin, yaitu "vacca" yang berarti sapi. Vaksin secara luas dianggap sebagai salah satu pencapaian medis terbesar pada zaman modern. Vaksinasi mencegah dua hingga tiga juta kematian setiap tahun dan mengurangi risiko manusia terjangkit 20 jenis penyakit, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan menguji vaksin secara ketat di laboratorium, sebelum mengizinkan penggunaan vaksin. Vaksin diuji kepada hewan sebelum diberikan manusia pada tahap uji klinis. Tahap akhir proses itu adalah pemberian persetujuan atau pelarangan atas suatu vaksin. Vaksinasi memiliki risiko, tapi seperti semua obat, sering kali manfaat yang dihasilkannya jauh lebih besar. Sejumlah penyakit biasa menyerang anak-anak sekitar satu generasi yang lalu. Belakangan penyakit ini semakin jarang menjangkiti anak anak karena program vaksinasi.
Penyakit cacar yang membunuh ratusan juta orang pada masa lalu kini telah diberantas sepenuhnya melalui vaksinasi massal. Meski begitu, kesuksesan seringkali harus dicapai selama puluhan tahun. Afrika baru dinyatakan bebas polio pada Agustus lalu, sekitar 30 tahun setelah kampanye vaksinasi massal global dimulai. Para ahli kesehatan memperingatkan, dibutuhkan waktu berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun, untuk memberikan vaksin ke seluruh penduduk dunia agar kita dapat kembali ke kondisi semula.
Apa dampak vaksinasi dalam perekonomian Indonesia?
Pemulihan ekonomi dan vaksinasi merupakan agenda utama pemerintah dalam membuat rancangan RAPBN 2021. Pada pertengahan bulan Januari 2021 Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa vaksin untuk Covid-19 sudah tersedia dan akan diberikan secara gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dari sisi alokasi anggaran, pada tahun 2021 anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp169,7 triliun atau setara 6,2% APBN.
Untuk terus menekan laju penyebaran COVID-19 dan terus berusaha untuk memulihkan perekonomian nasional, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp. 73 triliun untuk penyediaan vaksin COVID-19. Percepatan pemulihan nasional menjadi tantangan ekonomi Indonesia yang tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun faktor eksternal seperti tersedianya vaksin menjadi salah satu faktor untuk membangun kepercayaan dunia Internasional terhadap kondisi perekonomian Indonesia.
Dampak vaksin tentunya tidak hanya sebagai penanganan laju penyebaran virus namun juga sebagai faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari berbagai sektor seperti sektor pariwisata, keuangan, perdagangan dan akan mengembalikan mobilitas masyarakat yang tentunya mendorongan pergerakan perekonomian Indonesia. “Pengendalian pandemi terutama melalui vaksinasi adalah game changer, kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa bekerja kembali," jelas Jokowi dilansir dalam harian kompas.com. Momentum program vaksinasi yang diusung oleh pemerintah dan dunia yang diharapkan akan memunculkan Herd immunity (Kekebalan komunal) yang nantinya akan menekan laju penyebaran COVID-19 atau menghentikan penyebaran sepenuhnya sehingga kegiatan perekonomian Indonesia dan dunia kembali pulih.
Perekonomian Indonesia terus mengalami perbaikan dengan melihat keadaan pasar keuangan seperti fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dilihat dari data historis IHSG di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Desember 2020 ditutup pada harga 5,979.07 dan terhitung pada tanggal 11/2/2021 harga IHSG melonjak sebesar 6,222.52. Vaksin COVID-19 adalah sebuah titik terang dan harapan bagi semua pihak untuk memulihkan perekonomian Indonesia dan dunia. Pemerintah berharap semua pihak terus memiliki optimisme dalam menjadi tahun 2021 karena tahun ini diharapkan akan menjadi titik terang dari permasalahan COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020.
Bagaimana vaksin dibuat?
Ketika patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur, masuk ke dalam tubuh, sub-bagian yang disebut antigen mulai memproduksi antibodi untuk melawannya. Vaksinasi berlangsung dengan memasukkan bagian antigen yang lemah atau tidak aktif ke tubuh seseorang, sebelum antigen itu dengan sendirinya menemukan patogen. Vaksin mendorong sistem kekebalan tubuh untuk memberikan respons yang sama seperti saat sistem imun menemukan patogen yang sebenarnya. Cara kerja vaksin yang lebih baru kini dikembangkan untuk membuat beberapa jenis vaksin virus corona.
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika Anda mendapat vaksin COVID-19, di antaranya:
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19
Seperti yang disebutkan sebelumnya, vaksin COVID-19 dapat memicu sistem imunitas tubuh untuk melawan virus Corona. Dengan begitu, risiko Anda untuk terinfeksi virus ini akan jauh lebih kecil. Kalaupun seseorang yang sudah divaksin tertular COVID-19, vaksin bisa mencegah terjadinya gejala yang berat dan komplikasi. Dengan begitu, jumlah orang yang sakit atau meninggal karena COVID-19 akan menurun.
Mendorong terbentuknya herd immunity
Seseorang yang mendapatkan vaksin COVID-19 juga dapat melindungi orang-orang di sekitarnya, terutama kelompok yang sangat berisiko, seperti lansia. Hal ini karena kemungkinan orang yang sudah divaksin untuk menularkan virus Corona sangatlah kecil. Bila diberikan secara massal, vaksin COVID-19 juga mampu mendorong terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) dalam masyarakat. Artinya, orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin, misalnya bayi baru lahir, lansia, atau penderita penyakit autoimun, bisa mendapatkan perlindungan dari orang-orang di sekitarnya.Kendati demikian, untuk mencapai herd immunity dalam suatu masyarakat, penelitian menyebutkan bahwa minimal 70% penduduk dalam negara tersebut harus sudah divaksin.
Meminimalkan dampak ekonomi dan sosial
Manfaat vaksin COVID-19 tidak hanya untuk sektor kesehatan, tetapi juga sektor ekonomi dan sosial. Jika sebagian besar masyarakat sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik untuk melawan penyakit COVID-19, kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat bisa kembali seperti sediakala.
Dapat membentuk antibody
Pada poin sebelumnya sudah tertulis jika dengan mendapatkan vaksin covid-19 tidak membuat orang kebal 100% terhadap virus Corona. Namun terbukti dapat membentuk respon antibodi untuk sistem kekebalan tubuh yang lebih baik Hal ini terbukti dari sebuah studi baru para ilmuwan di Rockefeller University, New York, Amerika Serikat, yang menunjukkan kalau terjadinya peningkatan daya tahan tubuh alami terhadap SARS-C0 V-2.
Membantu melindungi generasi selanjutnya
Melansir Mayo Clinic, manfaat vaksin Covid-19 salah satunya adalah mencegah virus corona menyebar dan bereplikasi, yang memungkinkannya bemutasi dan mungkin menjadi lebih kebal terhadap vaksin. Dengan menurunkan laju infeksi Covid-19 dan memutus mata rantai pandemi Covid-19, kita pun dapat melindungi generasi selanjutnya dari penderitaan panjang terinfeksi penyakit ini. Hal ini terbukti dari catatan sejarah yang sudah terjadi. Dulu ada banyak penyakit yang disebabkan oleh virus bisa menyebabkan banyak mematikan. Dengan adanya vaksin, penyakit dapat dikendalikan.
Kelompok Prioritas Penerima Vaksin COVID-19
Saat ini, jumlah vaksin yang tersedia di Indonesia masih belum cukup untuk diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia sekaligus. Maka dari itu, ada beberapa kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin COVID-19 terlebih dahulu.
Berikut ini adalah beberapa kelompok yang termasuk prioritas vaksin COVID-19:
Tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi dan menularkan COVID-19
Orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan COVID-19 karena tidak dapat melakukan jaga jarak secara efektif, seperti anggota TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya
Orang yang memiliki penyakit penyerta dengan risiko kematian tinggi bila terkena COVID-19, termasuk lansia
Setelah semua kelompok prioritas di atas mendapat vaksin COVID-19, vaksinasi akan dilanjutkan ke kelompok penerima vaksin COVID-19 lainnya, mulai dari penduduk di daerah yang banyak kasus COVID-19 sampai ke seluruh pelosok Indonesia.
Kesimpulan
Dari fakta-fakta serta pernyataan diatas kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa infeksi serta penyebaran covid-19 begitu cepat menyebar hampir ke seluruh negara, dimana penyebaran ini tentu menimbulkan banyak sekali dampak yang tentunya merugikan seperti banyak sekali orang yang terkena virus covid-19, angka kematian mengalami keanikan, aktivitas sosial/keseharian masyarakat menjadi terganggu,dll. Untuk itu peranan vaksinasi covid-19 sangat penting untuk meminimalisir serta mencegah adanya penyebaran covid-19 yang semakin meningkat untuk sekarang ini.
Vaksinasi ini sangat penting tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk banyak orang, seperti menurunkan angka kesakitan serta angka kematian, mendorong terbentuknya “Herd Immunity”, meminimalkan dampak ekonomi dan sosial, dapat membentuk antibody, serta membantu melindungi generasi selanjutnya. Oleh karena itu, meskipun banyak beredar isu-isu seputar vaksin yang belum jelas kebenarannya, Anda tidak perlu ragu atau takut untuk menjalani vaksinasi COVID-19.
Kesimpulan Notulensi Pada Perdebatan
Indonesia termasuk negara yang cepat dalam menangani serta meminimalisir penyebaran Virus Covid-19, hal ini disebabkan karena adanya jaminan serta naungan dari pemerintah dan dengan adanya BPJS Kesehatan seharusnya menjadi peluang besar bagi semua kalangan agar mendapatkan pelayanan vaksin. Pemvaksinan massal pada Indonesia pun tidak memengaruhi ekonomi sosial, justru malah membantu memutar roda perekonomian Indonesia agar berjalan kembali seperti semula yang semoga bisa mensejahterakan rakyat Indonesia kembali.
Link Youtube Video Debat :
KESIMPILAN PRIBADI SINGKAT
Dalam perdebatan kali ini kami memperdebatkan mengenai Apakah penelitian dan penemuan vaksin covid-19 dapat meningkat kan ekonomi sosial.pada debat kali ini kelompok kami-kelompok 2 mendapatkan peranan pro sedangkan kelompok lawan yaitu kelompok 6,mendapatkan peran kontra,pada kesimpulan perdebatan ini ialah kelompok kami setuju bahwa penemuan vaksin covid-19 dapat meningkatkan ekonomi sosial indonesia,mengapa karena roda-roda perekonomian indonesia berputar kembali.
Komentar
Posting Komentar